Assalamua’alaikum, Salam Sejahtera untuk semuanya, semoga
Tuhan memberkati teman-teman sekalian, semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan
kesehatan dan keselamatan bagi semuanya,, Allohuma.. Amin.. Jamaa’aah... eh loh
kok kaya acara pengajian subuh yak, haha. Yang penting kan salam dulu, salam
itu artinya baik loh kawan, salam menurut ajaran agama saya adalah mendoakan
orang yang kita kunjungi agar diberikan keselamatan didunia dan akhirat,
mungkin sama halnya dengan agama lain, masing-masing kepercayaan pasti ada yang
namanya salam (yang ada.. :p). Oke, kali ini saya ga akan ngomongin agama kok
guys, belum waktunya saya ngomongin agama, saya aja masing begini kok orangnya,
takut dosa kalau-kalau salah dalam penyampaiannya (bilang aja bodo soal agama,, haha). Alright, met jumpa kembali dengan saya
pemilik blog pribadi yang semrawut ini yaitu : Proses Belajar (applause
please..). Saya akan menyampaikan artikel ini dengan topik cukup yang luas
cangkupannya, karena didalamnya menyinggung tentang musik, film, budaya dan
bahasa. Kok sampai membahas budaya dan bahasa sih?? Well, penasaran? Haha, jadi
dalam artikel ini saya akan membawakan anda ke dalam artikel tentang K-Wave.
Apa itu K-Wave? So, check this out :D
K-Wave adalah Korean Wave atau terjemahan Indonesianya
adalah Gelombang Korea. Sebenernya pengertian K-Wave bisa dikembangkan lagi
lebih luas, seperti Pengaruh Korea di Dunia, Musik Korea yang sedang digemari,
Drama Korea yang mengagumkan, Artis Korea yang cakep-cakep (kalo saya sih cuma
demen sama artis wanitanya :p), dan lain-lain tergantung pandangan orang
tentang Korea/All About Korea. Gelombang Korea ini kalau dikaitkan dengan ilmu
marketing menurut saya adalah pengaruh Korea yang mempunyai sistem paket. Jadi
didalam paket terdapat menu, disini K-Wave adalah paketnya dan menu terdiri
dari musik, drama, film, drama musikal, makanan khas, bahasa, budaya, tempat
wisata dll pokoknya yang berhubungan dengan Korea. Saya mengira sebelumnya K-Wave merupakan gaya
musik ala Korea, seperti Jepang ada J-Pop nya. Tapi setelah diamati betul-betul
ternyata K-Wave bukan seperti J-Pop, namun nama istilah yang ditujukan kepada
penikmat atau pecinta Korea yang didalamnya bisa dikatakan kita menyukai musik
ala Korea, yaitu yang disebut juga dengan K-pop. Bisa juga orang yang menyukai semua hal
tentang Korea meliputi budaya, makanan khas, atau bahasa Korea dengan istilah
K-Wave. Lalu, apa hubungannya dengan sistem paket dalam ilmu marketing seperti
yang saya katakan? Sistem paket dalam marketing adalah melakukan penjualan
dengan metode penawaran kepada konsumen berupa paket atau kemasan yang
didalamnya terdapat fitur-fitur yang menguntungkan dan menyenangkan. Jadi
alurnya, konsumen membeli paket lalu menimati salah satu menu, dan mencoba
menu-menu lainnya. Kalau dipraktekkan, biasanya orang yang masih awam tentang
K-Wave hanya akan menikmati K-Pop nya dulu seperti lagu-lagu dari girlband atau
boyband Korea, atau orang mengenal K-Wave dari film dan dramanya dulu. Lalu dia
mencoba untuk mengenal bahasanya maka dia belajar huruf Korea atau Hangul, dan
orang tersebut ingin tau makanan khasnya, maka dia pergi ke restoran Korea
untuk mencoba makanan khas Korea, kemudian efeknya adalah orang tersebut sudah
terkena ‘demam’ Korea, dengan kata lain inilah K-Wave yang sebenarnya. Apakah
saya juga sudah terkena ‘virus’ K-Wave?? Saya akan jawab, ya,, memang saya
sudah terkena demam Korea atau K-Wave. Haha, saya ga malu dengan pernyataan
itu, kenapa harus malu? Saya akui dengan sebenar-benarnya bahwa cita rasa musik
saya adalah musik rock yang cenderung ke metal, namun saya juga telah terbius
K-Wave J. Tapi,
bagaimanapun juga K-Wave tidak akan mengubah cita rasa musik saya kok, karena
saya ga terlalu berlebihan, saya menyukai beberapa girlband Korea karena selain
mereka cantik-cantik tapi memang berbakat (dancenya bagus, aksi panggung
memukau dan yang terpenting mereka membawakan lagu dengan suara yang bagus
pula), ga ada yang salah kan? Penilaian saya obyektif.
Awal kisah kenapa saya terkena K-Wave ini adalah, pertama
saya suka dengan girlband Girl’s Generation, karena dari MV yang pertama saya
lihat yaitu Mr.Taxi. Terus saya masih penasaran dengan lagu-lagu K-Pop, saya
copy deh lagu dari girlband-girlband selain GG di harddisk saya. Saya makin
penasaran nih tentang negara Korea, akhirnya saya dari awalnya iseng-iseng
belajar Hangul, eh malah keblabasan, saya bikin aplikasi pembelajaran bahasa
Korea berbasis Multimedia untuk judul Skripsi saya. Karena masih penasaran juga
tentang Korea, saya dan teman-teman mencoba mencicipi masakan Korea. Jadi
begitulah proses K-Wave bekerja pada diri saya, sebenarnya masih banyak lagi
bagaimana saya suka K-Wave, seperti beberapa drama yang mulai saya tonton, dan
acara variety show Korsel RunningMen pun saya mengkoleksi nya J.
Dan pada akhirnya saya menyukai Korea khususnya Korea Selatan karena pengaruh
K-Wave. Mungkin proses pengaruh K-Wave pada diri saya sama halnya yang dialami
oleh kawan-kawan Pecinta Korea lainnya, yaitu berawal dari musik alias K-Pop
nya. So, apa yang telah saya katakan K-Wave seperti sistem paket memang
terbukti pada diri saya. Saat saya sudah suka lagu GG, dan dilanjutkan dengan
belajar bahasa Korea adalah menu-menu yang terdapat didalam paketnya (baca:
K-Wave). Sudah jelas kan?, hubungan antara K-wave dengan sistem paket ala
marketing hehehe.. . Lantas siapa yang diuntungkan dong dengan K-Wave ini?
Jawabannya jelas Korea Selatan, ya pemerintah Korea Selatan lah yang lebih
diuntungkan daripada saya. Saya menyatakan hal tersebut karena memang
pemerintah Korea Selatan lah yang ikut ‘menggerakan’ K-Wave. K-Wave dengan
sistem seperti marketing ini akan menguntungkan pihak manajemen
girlband/boyband dipasaran lokal maupun interlokal. Untuk film atau drama Korea
juga sama, yang diuntungkan adalah home production, sponsor dan pemerintah
Korsel. Home production akan meraup
untung yang besar bila film atau drama tersebut dibeli atau diputar di televisi
swasta diluar negerinya, seperti di Indonesia (Indosia* dan AnT*). Sponsor akan meraup untung besar karena
pemeran dalam drama tersebut menggunakan handphone/gadget/smartphone atau mobil
buatan Korsel (Samsun*, L*, Hyunda* dll), secara tidak langsung juga
mempromosikan produknya sebagai sarana bisnis juga. Kemudian dari sisi
pemerintah Korsel akan meraup keuntungan karena pada sebuah film atau drama
mengambil setting di tempat-tempat yang memang sudah direncanakan untuk
dipromosikan ke seluruh dunia agar slogan Visit South Korea itu berhasil
bekerja. Jadi yang benar-benar yang diuntungkan oleh K-Wave ya si para
produsennya, saya dan K-Pop lovers lainnya adalah konsumen, menjadi korban
‘propaganda’ pemerintah Korea Selatan. Ups saya bilang propaganda yach,
propaganda disini sifatnya hanya mempopulerkan negaranya, jadi menurut saya pemerintah Korsel memang sekarang
sedang getol-getolnya mengenalkan negara dan budayanya melalui K-Pop, K-Drama,
dan itu telah berhasil tertanam di Indonesia. Namun propaganda akan diartikan
‘brainwashing’ apabila seseorang telah terlalu mencintai budaya Korea
dibandingkan budaya negaranya sendiri, tapi saya kira aman-aman saja kok
K-Wave, karena sejauh ini didalamnya tidak ada unsur persuasif atau penanaman
ideologi yang terdapat di sebuah lagu atau dramanya, so nikmati saja hehehe..
Demikianlah analisa saya tentang K-Wave kawan, yang
menurut saya K-Wave dapat memberi pengaruh bagi penikmatnya seperti mengubah
fashion ala Korea atau mempelajari bahasa dan budayanya. Ga ada yang salah kok
kalo ada orang terkena demam korea, karena cara kerja K-Wave seperti virus, semua
orang yang terbiasa menikmati musik atau drama Korea lama kelamaan pasti bakal
suka. Seperti yang saya bilang K-Wave mempunyai sistem marketing dalam
penyampaiannya. Selama itu positif dan
dari kita tidak menanggapinya secara berlebihan, K-Wave tidak merugikan J
(berpikirlah secara luas dan umum). So be a wise man, don’t judge K-Wave or
K-Pop lovers if you don’t know how does it work, hehe. Oke guys,, saya pamit
dulu yach, saya mau menggodok materi buat tema artikel di blog saya besok. See
you next time!
Pic from: http://www.mtvasia.com/shows/k-wave/
Pic from: http://www.mtvasia.com/shows/k-wave/
0 komentar:
Posting Komentar