Rabu, 24 Oktober 2012

K-Wave: Sistem Marketing atau Propaganda?




Assalamua’alaikum, Salam Sejahtera untuk semuanya, semoga Tuhan memberkati teman-teman sekalian, semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan keselamatan bagi semuanya,, Allohuma.. Amin.. Jamaa’aah... eh loh kok kaya acara pengajian subuh yak, haha. Yang penting kan salam dulu, salam itu artinya baik loh kawan, salam menurut ajaran agama saya adalah mendoakan orang yang kita kunjungi agar diberikan keselamatan didunia dan akhirat, mungkin sama halnya dengan agama lain, masing-masing kepercayaan pasti ada yang namanya salam (yang ada.. :p). Oke, kali ini saya ga akan ngomongin agama kok guys, belum waktunya saya ngomongin agama, saya aja masing begini kok orangnya, takut dosa kalau-kalau salah dalam penyampaiannya  (bilang aja bodo soal agama,, haha).  Alright, met jumpa kembali dengan saya pemilik blog pribadi yang semrawut ini yaitu : Proses Belajar (applause please..). Saya akan menyampaikan artikel ini dengan topik cukup yang luas cangkupannya, karena didalamnya menyinggung tentang musik, film, budaya dan bahasa. Kok sampai membahas budaya dan bahasa sih?? Well, penasaran? Haha, jadi dalam artikel ini saya akan membawakan anda ke dalam artikel tentang K-Wave. Apa itu K-Wave? So, check this out :D

Jumat, 19 Oktober 2012

DILEMA MUSIK DOMESTIK



 

Hallo apa kabar kawan blogger semua? Semoga dalam keadaan sehat sentosa yach hehe. Well, i comeback again guys :D, haduh udah lama nih ga posting blog saya, maklum 6 bulan terakhir ini saya sibuk sama yang namanya skripsi, yang harus saya selesaikan demi menggapai mimpi sebagai seorang Sarjana :p , dan alhamdulillah saya sudah merampungkan tugas saya sebagai mahasiswa selama 5 tahun, jadi sarjana muda deh, hehe semoga bermanfaat bagi banyak umat Amiin.

Okay sudah siap semua, mari kita mulai. Emm kali ini saya akan mengangkat sebuah topik tentang musik, ya musik dalam negeri. Sebenarnya saya ga tau mau kasih judul postingan yang tepat, agar sinkron sama isi artikel didalamnya, karena isi artikel ini menyangkut jati diri musik Indonesia atau bisa juga mengandung makna miss-oriented musik Indonesia, yach pokoknya inti dari artikel ini salah satunya seperti itulah hehe. Jadi menurut pandangan saya, musik Indonesia kini telah mengalami kegundahan atau kegalauan yang mengakibatkan efek ketidaktahuan akan syariat musik dalam negeri itu sendiri. Atau pengertian lain bikinan saya adalah The Fail of Originality’s Indonesian Music Art, seperti kehilangan jati diri dan ciri khas seni musik domestik. Alasannya adalah, lihat deh kawan di acara musik tivi sekarang, atau majalah dan tabloid, makin menjamur tampang tampang group vokal dengan membawakan musik berbahasa Indonesia yang menurut saya aneh dalam penyampaiannya ke para penikmat musik. Kenapa aneh? Karena group vokal tersebut tidak membawakan lagu berbahasa Indonesia dengan gaya khas Indonesia, lantas gaya khas Indonesia seperti apa? Liat dong group vokal terakhir asli produk Indonesia, seperti Tangga, AB 3, DIVA, Trio Libels, Warna dsb. Group vokal yang saya sebut diatas memiliki ciri khas Indonesia, yakni bisa diliat dari koreografi, kostum, make up dan tentunya lirik serta syair di dalam lagunya. Jika ada yang menanyakan untuk koreografi dan kostum pas jamannya kan berbeda dengan yang sekarang? atau sekarang lebih modern dan ga kampungan?? Eiits,, bentar dulu, yang namanya koreografi, kostum , dan make up adalah atribut seni musik, atribut itu sifatnya adalah flexible dan dynamic disesuaikan dengan konsep warna musiknya bukan masalah waktu. Dalam hal ini waktu itu adalah tahun dimana dia booming atau sedang populer. Jadi yang terpenting dari musik asli suatu karya, atau kreatifitas bermusik adalah JATI DIRI dan CIRI KHAS.  Nah, disini lah letak permasalahannya guys, musik Indonesia sedang kehilangan jati diri keaslian musiknya.
Avenged sevenfold banner Pictures, Images and Photos